Kamis, 22 Agustus 2013

Umroh : Perjalanan Spiritual

 Labaik allahuma labaik..Labaik laa syariikalaka labaik..innalhamda wa ni'mata lakawalmulk laa syarikalak.. 
" kami memenuhi dan akan melaksanakan perintah-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu dan kami insya Allah memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, nikmat dan begitu juga kerajaan adalah milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu"


Alhamdulillah Ramadhan tahun ini dikasih kesempatan Allah untuk berkunjung ke tanah suci.. tanpa bermaksud riya' , hanya sedikit share info sebagai gambaran bagi teman-teman sebelum berangkat :)) semoga manfaat

Lama paket umroh yang kami pilih dari Malika Tour & Travel adalah 9 hari,14 Ramadhan - 21 Ramadhan (4 hari Madinah, 3 hari Mekkah, 2 hari perjalanan pulang pergi)

Perjalanan di mulai dari Jakarta menuju Jeddah.. dengan waktu tempuh sekitar 9 jam tanpa transit. Selisih waktu antara Jakarta dan Jeddah adalah waktu Jeddah lebih lambat 4 jam daripada Jakarta. Maskapai penerbangan lokal yang melayani rute Jakarta - Jeddah dan sebaliknya antara lain Garuda dan Lion. 

Dengan Garuda kami berangkat dari Jkt pukul 17.00 WIB maka estimasi waktu tiba adalah pukul 22.00 waktu setempat.. karena perjalanan ke Jeddah bergerak ke arah Barat berarti kita mengejar matahari yang tak kunjung tenggelam, waktu buka puasanya jadi 'extended' sampai hampir jam 20.30 WIB.. huaah lumayan.. 

Sampai di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pukul 22.00 waktu Jeddah, disambut dengan hawa yang cukup panas untuk malam hari dan petugas bandara yang rata-rata sudah bisa kosa kata dasar komunikasi bahasa indonesia (cukup mengejutkan bagi saya yang pertama kali datang), mungkin karena saking banyaknya orang indonesia yang jadi jamaah haji dan umroh. Selagi menunggu urusan keimigrasian di ruang tunggu, cukup banyak orang arab yang menawarkan kartu perdana telpon seluler lokal seperti merk Zain dan Mobily kalau gak salah inget harganya 50 SR apa ya sudah termasuk pulsa, lupaa.. saya sendiri tetap pakai nomer tanah air berbendara merah alias Telkomsel. kebetulan lagi ada promo umroh, paket Unlimit Android 200ribu, kita bagi untuk 3 handphone bareng, caranya pake tethering. hehe.. hemaat.. tur tetep bisa eksis komunikasi

waiting area - King Abdul Aziz Int'l Airport, Jeddah
luas, cukup untuk menampung jamaah yang banyak


Setelah beres urusan bagasi dan imigrasi, petugas tour travel membagi bis yang akan kami tumpangi menuju Madinah karena rute kota umroh kita adalah Jeddah - Madinah - Mekkah - Jeddah. Sebenarnya ibadah umroh yang wajib dilakukan adalah di Mekkah (umroh) sedangkan di Madinah hanyalah sunnah. 


Waktu tempuh Jeddah - Madinah adalah sekitar 6 jam perjalanan darat. fyi, mungkin untuk alasan keselamatan jamaah kecepatan bis sudah dibatasi oleh pemerintah saudi max hanya 120km/jam, kalau melebihi itu alarm speedometer bis pasti bunyi.

Kami sahur dalam perjalanan ke Madinah, lalu masuk kota Madinah dianjurkan membaca doa yang dibimbing oleh ustad pemandu, pas saat bis  kami sampai di hotel terlihat para jamaah ramai pulang shalat subuh dari mesjid Nabawi. Subhanallah, merinding dan seperti gak percaya menjejakkan kaki di kota tempat Rasulullah di makamkan, Madinah Al- Munawarrah. 

MADINAH AL MUNAWARRAH
Madinah Al Munawarrah at a glance 
banyak gedung hotel yang menjulang tinggi dimana-mana



Di Madinah kami menginap di Sanabel Hotel, tak jauh dari Nabawi, hanya sekitar melewati 2 blok gedung saja. Jadwal hari pertama di Madinah adalah ziarah ke Makam Rasulullah dan Raudlah yang terletak di dalam masjid Nabawi dengan diantar pemandu. Untuk ziarah dan Raudlah bisa juga dilakukan di hari selanjutnya tanpa diantar pemandu lagi, asal kita bisa atur waktu dan ikut rombongan jamaah lainnya. Berikut adalah tempat yang kami kunjungi selama di Madinah

1. Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarrah


Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa yang mengerjakan 1x sholat di mesjid Nabawi, niscaya baginya pahala serupa mengerjakan sholat 1000x di mesjid yang lain, selain Masjidil Haram" (HR.Bukhori dan Muslim)

" Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, ialah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.[1][2]
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m[3] Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.[1]

Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah.[1] Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affanpada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya,Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.[3]

Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (= taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw" dikutip dari wikipedia Masjid Nabawi

Masjid Nabawi, Madinah yang sudah diperluas dengan payung di teras agar jamaah tidak kepanasan

Masjid Nabawi yang sesungguhnya hanya yang diatas itu, terdiri dari 9 pilar
selebihnya perluasan. Tampak jamaah antri untuk masuk Raudhah.
Ketika masuk area Raudlah yang kita lakukan adalah salam dan sholawat kepada Rasulullah, dan juga salam kepada sahabat yang dimakamkan di sebelah beliau yaitu Abu Bakar ra dan Umar ibnu Khattab ra. lalu sholat sunnah 2 raka'at, mendoakan beliau dan para sahabat lalu berdoa sesuai keinginan hati. Raudlah diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Para asykar (penjaga masjid) akan mengarahkan, tentunya dalam bahasa indonesia, jika kita tidak sholat di area Raudlah (yang berkarpet hijau).

Sedikit cerita, karena terkenal dengan kemustajabannya sebagai tempat untuk berdoa, untuk masuk ke Raudlah, ada waktu-waktu tertentu dan untuk bisa sholat sunnah dan berdoa di dalamnya harus antri dengan tertib. Waktunya adalah pagi setelah sholat subuh sampai sekitar jam 9 pagi, lalu setelah dzuhur dan setelah tarawih. Waktu yang paling aman untuk jamaah wanita asia yang berbadan kecil, (saingannya jamaah arab yang besar-besar) adalah pagi hari sekitar jam 7. Kalau kita sudah gak diantar pemandu, biasanya sudah ada rombongan lain dari Malaysia/Indonesia yang sudah mengantri di dalam, insya allah para asykar yang akan mengatur dan dipermudah. kalau sudah dapat giliran masuk Raudlah, gunakan waktu seefektif mungkin, dan yang pasti jamaah yang diluar rumpun Melayu tetap gak mau kalah rebutan tempat sholat, pasti sempit-sempitan. Satu hal yang harus diingat adalah berdoalah menghadap kiblat bukan ke arah makam. 

Oh iya, untuk masuk mesjid Nabawi kita akan diperiksa dulu oleh asykar (penjaga mesjid) wanita di pintu masuk. Tas di geledah, yang gak boleh dibawa masuk adalah kamera profesional/ digital, kalau smartphone/tab masih dibolehin. Pada bulan puasa, jangan sekali2 bawa makanan/minuman kalau belum waktu berbuka dijamin disita. Pas buka puasa juga gak boleh bawa masuk minuman manis berupa jus, mungkin biar gak lengket kalau tumpah di dalam, kalau buka puasa di teras mesjid tetap boleh. Disarankan bawa tas kresek untuk tempat sendal kita biar gak hilang, bawa botol kosong juga buat diisin air zam-zam dingin yang tersedia di lorong mesjid

kiri : dispenser zam-zam dingin :9. tengah : layar waktu sholat. kanan: rak sepatu di dekat pintu masjid


Yang menarik adalah saat buka puasa di masjid Nabawi.. kenapa? karena di sana banyak orang-orang dan keluarga baik dari daerah sekitar maupun luar negri yang bagi-bagi takjil gratiss !! mulai dari kurma, roti gandum yang segede gaban, susu, minuman soda, jus, yoghurt, sampai nasi kotak. Sepertinya semua berlomba-lomba ngasih makanan untuk berbuka, kalau kita datang pasti langsung ditawarin dan sedikit dipaksa untuk ikut iftar ditempat yang sudah mereka sediakan. Menunya kebanyakan roti gandum dan mereka doyan banget sama yoghurt yang asyemnya poll..disana gak akan ketemu sama yang namanya kolak n gorengan pas buka, kecuali ke resto yang menyediakan makanan indonesia (mudah ditemukan juga dijalan)
Sepanjang jalan ke mesjid juga pasti udah banyak minuman jus kotak dan kurma yang masuk tas,, masyaallah.. tapi kalau udah banyak bawaan gini kita gak bisa sholat di dalam mesjid. Soalnya jus dilarang masuk, jadinya sholat di teras.

Suasana buka puasa di teras Masjid Nabawi

Setelah buka puasa ringan dan sholat magrib di masjid, makan beratnya lanjut di hotel sambil nunggu isya' dan taraweh yang baru mulai jam 20.30 dan selesai hampir jam 12 malam. Taraweh di Madinah dilakukan sebanyak 23 raka'at.. waahh! Kalau orang indonesia tadarus Qur'annya pas habis sholat kalau di sini, tadarusnya untuk bacaan sholat taraweh. Banyak orang-orang Arab sholat taraweh sambil baca dan pegang Qur'an, bagus juga ini biar gak ngantuk pas sholat. Tapi saya kurang tahu kaifiyatnya kalau sholat sambil pegang Qur'an mengurangi kesempurnaan sholat atau gak. Untuk ibu2 atau nenek2 yang gak kuat berdiri, di mesjid disediain kursi lipat untuk sholat yang bisa dipinjam dan dibawa sendiri.
Klimaksnya adalah pas sholat witir, ketika imam baca do'a qunut yang panjang dan syahdu, sampai imamnya nangis waktu berdoa :') saya emang cuma bisa dikit2 bahasa Arab yang sedikit saya tangkap beliau mendoakan Rasulullah dan para sahabat, negara, orang tua, saudara-saudara, para mujahidin2 yang berjuang dan syahid.. andai tau artinya ya.. 
Jamaah sholat di masjid Nabawi ini jumlah nya banyak bangeett.. macam sholat ied kalau di indonesia.. berbondong-bondong semua datang berkumpul di sini..

2. Masjid Quba'

Hari ketiga kami tur the city, setelah hari kedua kami habiskan waktu hanya di sekitar area Masjid Nabawi istirahat dan memperbanyak ibadah. Rutenya ke Masjid Quba', Jabal Uhud, Perkebunan Kurma dan Jabal Magnit


Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. Masjid ini memiliki keutamaan, karena dalam hadits shahih, Rasulullah saw bersabda "barang siapa bersuci (berwudhu) di rumah lalu datang ke masjid Quba dan sholat 2 rakaat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umroh" (HR ibn Majah)



3. Jabal Uhud

Di dekat bukit inilah terjadi Perang Uhud, dimana banyak kaum Muslim yang syahid melawan kaum Quraisy termasuk paman Rasulullah, Hamzah. Pada peperangan ini, awalnya kaum muslimin sudah menang namun, karena lengah kaum Quraisy kembali menyerang kaum Muslimin saat mereka turun untuk mengambil hak rampasan peperangan. Pemimpin kaum Quraisy, menyangka bahwa Rasulullah telah terbunuh dan mengumumkan bahwa perang telah berakhir dan dimenangkan oleh mereka. Namun, ketika tahu bahwa Rasulullah masih hidup, kaum Quraisy dipaksa mundur meninggalkan Madinah oleh pemimpin mereka karena takut jika kaum Muslimin semakin berkobar semangat perangnya. Maka sesungguhnya kaum Quraisy tidaklah memenangkan peperangan ini karena tidak tercapai tujuannya melainkan mundur dari peperangan (diringkas dari wikipedia : pertempuran uhud)


Di depan jabal uhud terdapat pemakaman para syuhada yang syahid saat perang Uhud, rombongan kami menyempatkan untuk mendoakan beliau




3. Perkebunan Kurma

Madinah merupakan penghasil kurma terbesar di Saudi Arabia. Maka, tidak salah kalau tempat belanja kurma yang tepat adalah di Madinah. Nah, kalau penghasil terbesar maka yang kita pikirkan pasti harganya lebih murah. Di kebun kurma ini, kita diajak melihat-lihat kebun kurma milik pribadi, kalau judulnya ke kebun jangan sangka harganya lebih murah ya.. biasanya harganya malah lebih mahal di banding di Pasar kurma/ toko, harga coklat kiloan pun harganya 2x lipat dari biasanya. Ini karena, pihak perkebunan bekerja sama dengan supir/pemandu umroh, yah mungkin semacam dapat fee/komisi gitu kali yaa.. saya sendiri gak ikutan belanja di Kebun Kurma setelah googling dan memilih belanja di Pasar Kurma dekat Masjid Nabawi


4. Jabal Magnit

Sebenarnya ada kunjungan ke Percetakan Al-Qur'an, namun saat Ramadhan percetakan tidak dibuka, maka tur wisata dialihkan ke Jabal Magnit. Apakah itu Jabal Magnit? Sebenarnya nama aslinya bukan Jabal Magnit tapi Jabal Abyad apa ya.. Gunung Putih gitu dah.. tapi sama orang-orang indonesia (lagi-lagi orang kita) di kasih julukan Jabal Magnit. Yak, Magnit dari kata Magnet. Ini karena di daerah ini memiliki kekuatan magnit untuk menarik sebuah bis besar berpenumpang sampai pada kecepatan diatas 120km/jam.. Beneran! Pada suatu titik tertentu, pada jalan yang tidak datar pak sopir bis, akan melakukan sedikit atraksi, pasang gigi N (netral) tanpa nge-gas dan bis pun dapat meluncur normal seperti digas. Pak supir tetap gak masukin gigi 1 sampai alarm speedometer bis bunyi, tandanya udah lebih 120km/jam.. wew, kalo gak ngerem bisa bablas lebih laju lagi kekuatannya.


Hari keempat adalah hari terakhir di Madinah, sedih harus meninggalkan tanah tempat Rasulullah bersemayam, semoga diberi kesempatan mengunjungi Madinah lagi. Amiin.

Sebelum ke Mekkah untuk melakukan ibadah wajib yaitu umroh kita harus jalankan rukun Umroh yang pertama yaitu ber-ihrom dan mengambil miqot (niat ihrom) dari tempat-tempat yang telah ditentukan Rasulullah. Karena kami bertolak dari Madinah maka, kami harus ambil Miqot dari Masjid Bir Ali di Madinah untuk sholat sunnah ihrom dan memulai niat Umroh.. "Labaik allahumma umrotan". Perjalanan Madinah - Mekkah ditempuh dalam waktu 7-8 jam dengan bis. 




atas : Rest Area saat berbuka
bawah : Takjil dari pemerintah yang dibagikan di jalan utk para jamaah. Free




MAKKAH AL MUKARRAMAH

Kami sampai ke Makkah, kira-kira hampir jam 10 malam lebih, kesan pertama yang saya tangkap saat masuk kota ini adalah padat, lebih padat daripada Madinah yang menurut saya lebih tenang dan damai. Sebelum melakukan rukun umroh selanjutnya yaitu Thawaf dan Sa'i di Masjidil Haram, kami diantar ke hotel dulu. Alhamdulilah, dapat hotel di Pullman dalam gedung ZamZam Tower yang lokasinya di depan pintu King Abdul Aziz Masjidil Haram, sehingga kami tak perlu terlalu jauh berjalan ke Masjid.

Kesan saya lagi, saat masuk area Masjidil Haram, takjub campur terheran-heran, mengapa ada begitu banyak hotel-hotel menjulang tinggi melebihi menara Masjidil Haram dan letaknya sangat dekat dengan masjid, seolah berlomba-lomba jadi yang paling dekat. Hmm.. Tampak juga, alat-alat konstruksi melatar belakangi Masjidil Haram untuk perluasan Masjid.

Thowaf kita lakukan dini hari pukul 1 pagi.. alhamdulilah gak begitu ramai, dan yang penting gak panas :p 
Thawaf sambil memandangi ka'bah.. Ya Allah, sampai juga kami di rumahMu, tempat dimana semua umat islam menghadapkan sujudnya.. Baitullah.. Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha ilallahu allahuakbar.. setelah selesai thawaf, kami sholat sunnah 2 rakaat di multazam (diyakini tempat mustajab untuk berdoa).. Multazam itu terletak pada garis lurus pintu ka'bah dan maqam ibrahim, berdoa yang banyak untuk Rasululah dan sahabat, diri sendiri, keluarga, teman, sahabat, mujahidin..minta ampun..minta rezeki..minta sehat..minta jodoh..hehe..karena pada siapa lagi tempat kita meminta.. Ud'unii Astajiblakum,berdoalah padaKu niscaya akan ku kabulkan.. amiin yaa Rabb.. 

Setelah thawaf, lanjut Sa'i, yaitu lari-lari kecil dan berjalan dari bukit Shafa dan Marwa.. tempat dimana Siti Hajar menaruh bayi Nabi Ismail saat ditinggal oleh Nabi Ibrahim di padang pasir nan tandus untuk mencari air, beliau berlari-lari bolak balik antara bukit Shafa dan Marwa sebanyak 7x. Sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudlu atau tidak suci (misal : haid). Saat sa'i juga banyak-banyak lah berdoa.. minta apa ajaa.. setelah selesai sa'i, rukun yang terakhir adalah Tahalul atau mencukur sedikit rambut bagi pria dan wanita, tanda berakhirnya ihrom dan ibadah umroh kita.
Capek juga karena ternyata bolak balik sa'i itu jauh, mana tengah malam buta, energi udah lowbatt tapi harus tetap semangat, nyesel di perjalanan Madinah - Mekkah gak banyak2 tidur tadi. Semoga allah terima ibadah kita.. amiin

Di Mekkah kita bisa melakukan Umroh lebih dari sekali, tentunya dengan berihrom dan tetap mengambil Miqot di tempat yang telah ditetapkan. 

Keutamaan sholat di Masjidil Haram
Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan 1x sholat di Masjidil Haram, maka baginya serupa pahala 100.000x sholat di mesjid lainnya kecuali masjid Nabawi' (HR Bukhori dan Muslim) 

Masjidil Haram, diambil di Gedung Abraj Al-Bait P4, Zamzam tower

Masjidil Haram, King Abdul Aziz Gate no 1

Ka'bah - Underconstruction
Bunderan di lt.2 HANYA khusus untuk difabel dan orangtua dengan kursi roda

sekitar Masjidil Haram

Abraj Al Bait, Zam Zam Tower

Gedung fenomal tinggi menjulang dengan icon jam yang letaknya tepat di depan Masjidil Haram ini digadang-gadang sebagai tower jam tertinggi dunia dan gedung tertinggi kedua setelah Burj Al Khalifa di Dubai. Wew.. gedung ini sebenarnya adalah kumpulan dari beberapa hotel berbintang banyak, food court, dan shopping mall di kawasan pelataran Masjidil Haram. Hedeh, ini mo nge-mall apa ibadah yak.. Pada saat sholat tiba dan teras masjid sudah penuh jamaah, beberapa ruas di lantai 1 gedung ini juga digunakan untuk shaf solat, jadi sholatnya diantara toko2 mall gitu, eh pahalanya dapet pahala sholat di Masjidil Haram gk ya? hihi (wallahua'alam). Speaker di gedung dan hotel di sini juga terkoneksi secara LIVE dengan  Masjidil Haram, jadi suara adzan, dan bacaan sholat dari imam tetap terdengar sampai dalam kamar. Di satu sisi keberadaan gedung ini mempermudah mobilitas dari jamaah karena letaknya yang dekat dengan Masjid, tapi di satu sisi juga gedung ini terlalu megah, gak sinkron saingan sama Baitullah.

Zam zam tower, dan shopping mall di dalamnya


dari jendela kamar lt 10
Jabal Rahmah

Mengunjungi bukit ini bukan merupakan suatu ibadah wajib, namun riwayat kisahnya membuat banyak jamaah yang mampir kesini, Jabal Rahmah adalah tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus-ratus tahun lamanya dipisahkan. Sesungguhnya, Jabal Rahmah hanyalah sebuah bukit dengan tugu peringatan di puncaknya,  karena riwayat kisah pertemuan itulah, banyak jamaah yang berdoa berkaitan dengan perjodohan di sana atau menulis namanya dan pasangannya di tugu tersebut sampai penuh coretan nama. Berdoa boleh tapi tetep ya hadapnya kiblat :) Untuk naik ke bukit ini, disediakan tangga tapi.. kemarin dikerjain bapak manjat lewat batu2 gak pake tangga, udah susah-susah naik lah ternyata ada tangga yang enak di sisi yang lain.. gubrak, sesusah itu jugakah cari jodoh??. Di tangga ke bukit ini banyak pemandangan tidak mengenakkan juga, banyak pengemis anak2 dan berkulit hitam yg cacat di tiap anak tangganya, kasihan, tapi kenapa mereka bisa ada banyak di situ, apa ada pihak2 tertentu yang memanfaatkan.

O iy, di Jabal Rahmah ini juga ada wahana naik Onta yang dihias bunga-bunga, biasanya kena 10 SR bisa kurang, naik berdua keliling lapangan.. eeaa..



tangga naik ada di sisi kanan

JEDDAH

Selesai ibadah umroh di Mekkah, kami kembali ke Jeddah untuk pulang ke tanah air. Sebelum meninggalkan Masjidil Haram dan tanah suci Mekkah diwajibkan untuk melakukan Thawaf Wada', atau Thawaf perpisahan.. setelah Thawaf, jama'ah sudah tidak boleh lagi melakukan sholat di Masjidil Haram. Yang namanya perpisahan pasti berat, kupandang lekat-lekat Ka'bah sambil berdoa semoga saya dan keluarga, saudara, dan sahabat-sahabat dapat kembali lagi mengunjungi Baitullah, dan yang belum berkesempatan segera diberi jalan amiiin..


Perjalanan Mekkah - Jeddah hanya memakan waktu 2 jam perjalanan darat, sebelum ke bandara kami di ajak city tour Jeddah, mampir ke Corniche Trade Center dan akhirnya masuk ke toko Ali Murah yang sebenarnya tidak begitu murah juga (jus botol di sini 2 SR sedangkan di swalayan cuma 1 SR). Lewat ke Mesjid Qishas juga tempat di laksanakannya prosesi hukum Qishas.. dimana nyawa dibayar nyawa, mencuri dihukum potong tangan.. naudzubillah.. katanya eksekusinya dilakukan hari Jumat tapi gak tiap jumat juga kok ada eksekusi. 





Laut Merah, Jeddah

City tour Jeddah ditutup dengan buka puasa di Laut Merah, asik banget ini tempat, coastal roadnya keren.. luas.. panjang.. parkiran banyak.. sepanjang laut merah di kasih tempat untuk menikmati pemandang sunset tanpa terhalang awan (di Arab jarang ada awan sih), suatu pemandangan yang jarang terlihat di Endonesa. Banyak keluarga yang buka puasa sambil bawa karpet plus bantal kesini, niat banget.. 


enjoying sunset at Red Sea






Need to Know :
  1. Musim panas, seperti Juli suhu di Saudi bisa mencapai 41-42' celcius di siang hari
  2. Hawa disana panas kering bukan lembab, jarang berkeringat, sehingga bibir dan kulit jadi kering dan pecah2, pakai lipbalm dan lotion
  3. Bawa pakaian sopan, longgar dan menutup pantat secukupnya. Kaus kaki secukupnya
  4. Jangan khawatir masalah bahasa saat belanja, para penjual fasikh dengan conversation bahasa indonesia walau mereka tetap asli orang Arab. Tahun ini mereka sudah pandai bilang "kakak, mari lihat lihat" mungkin tahun besok udah bisa "Sista, mari lihat lihat" :p
  5. Tapi kalau nanya selain jual beli ini yang agak susah, gak semua penduduk Arab fasih berbahasa Inggris
  6. Belanja oleh-oleh, kurma, dan kacang di Madinah lebih baik di banding Mekkah
  7. Belanja coklat branded lebih baik di Mekkah, Bindawood swalayan lumayan terjangkau
  8. Jangan lupa ditawar kalau belanja, kalau pinter n ngeyel bisa dipotong 50% tapi abis itu dibilang 'bakhil' sama penjualnya
  9. akad jual belinya bismillah "halal' untuk OK, 'haram' NO, "kalam akhir" untuk win win solutin / pas nya 
  10. Di Saudi, susu strawbery nya enak banget murah pula. Jus nya juga kental dengan harga 1-2,5 SR udah dapat botol kaca (setara 3000-5000 rupiah)


jejeran susu, jus buah dan coklat Galaxy (semacam cadburry)